Senin, 15 April 2013

BAB 2 PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL



                                    BAB 2
                 PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
Penjaulan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahhaan.Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen,perusaahan dapat melakukan secara tunai atau secara kredit.Dalam melaksanakan penjualan jasa kepada konsumen,perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit.Sesudah barag tertetntu perusahaan perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjulan dapat dilakukan secara tunai,karena perusahaan akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Dalam kenyataannya  penjualan kredit  pada perusahaan jauh lebih besar dari pada penjualan tunai. Penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau tagihan. Transaksi kredit paling sedikit menimbulkan dua pihak – kreditu, yaitu pihak yang menjual barang atau jasa dan memperoleh piutan, dan debitur yaitu pihak yang melakukan pembelian dan menjadikan utang.
1.      JENIS-JENIS PIUTANG
Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun.Oleh karena itu piutang dagang dalam neraca dilaporkan sebagai aktiva lancar.Piutan dagang harus dibedakana dari piutang wesel ataupun piutang pendapatan dan dari aktiva lain yang timbul dari penjuala sehari-hari,karena piutang dagang berkaitan erat dengan operasi perusahaaan yang utama.Contoh : apabila perusahaan menetapkan terima penjualan 2/30,n/30,maka piutang yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak transaksi penjualan terjadi.
Piutang wesel lebih formal bila dibandingkan dengan piutang dagang.Debitur (pihak yang harus membayar) dalam piutang wesel membantu sutau janji tertulis kepada kreditur untuk memebayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam yang termasuk dalam piutang dagang maupunpiutang wesel.Pada umumnya piuyang semacam ini termasuk piutang jangka panjang,tetapi bagian yang akan jatuh tempo dalakm waktu setahun  dilaporkan sebagai aktiva lancar.aktiva lancar yaitu pada kelompok aktiva tak lancar sebelum aktiva tetap.Dalam buku besar setiap jenis piutang dicatat dalam rekening sendiri.
·         Bagian kredit
Penjualan kredit mengandung resiko bagi perusahaan yang berupa kerugian yang harus diderita apabila debitur tidak membayar kewajibannya.Oleh karena itu penjualan kredit,terutama yang berjumlah besar,hanya dapat dilakukan pada pihak yang bonafid.
·         Bagian pertama piuatang dagang
Masalah-masalah akutansi yang bersangkutan dengan piutang dangang meliputi 3 hal :
 1 .Pengakuan piutang dagang.
 2 .Penilain piutang dagang.
 3 .Penaglihan piutang dagang.
·         Pengakuan pitang dagang
2.      PENILAIAN PIUTANG DAGANG
Apabila piutang dagang telah di catat dalam pembukuaan,pessoalan berikutnya adalah bagaiman melaporkan piutang dagang dalam neraca.Menurut prinsip akutansi indonesia,piutang dagang harus dicatat dan di laporkan sebesar nilai kas (neto) yang biasa direalisasi yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat diterima.
v  Kerugian piutang
Penjulan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calaon pembeli sehingga volume penjualan meningkatkan yang berarti menaikan pendapatan perusahaan.
v  Metode cadangan
Metode cadangan digunakan untuk apabila kerugian piutang yang biasa terjadi,cukup bersar jumlahnya. 3 hal penting yang perlu di perhatikan :
1.      Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan ditandingkan dengan penjualan pada priode akutansi yang sama dengan priode terjadinya penjulan.
2.      Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diteriama dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening cadangan kerugian kerugian piutang.
3.      Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan medebit kredit cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatu piutang dihapus dari pembukuan.
v  Pencatatan taksiran kerugian piutang
Sebagai contoh untuk memeberikan gambaran penerapan metode cadangan,dimisalkan bahwa PT krinci pada tahun 1991 melakukan penjualan kredit sebesar Rp 1.200.000,00. Dari jumlah tersebut terdapat piutang sebesar Rp 200.000,00.yang beum dapat di tagih sampai dengan tanggal 31 desember.manajer kredit memperkirakan bahwa dari piutang yang belum tertagih tersebut sebesar Rp 12.000.00. diantaranya tidak mungkin dapat diterima.jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat kerugian piutana adalah :

Des 31  Kerugian piutang...................................... 12.000,00.
                   Cadangan kerugian piutang ......................................12.000,00
             (untuk mencatat taksiran kerugian piutang).

v  Pencatatan penghapusab piutang
Apabila segala upaya untuk menagih piutang yang sudah lewat tidak mendatangkan hasil dan perusahaan berkeyakinan bahwa bahwa piutang tersebut tidak mungkin dapat diteriam pelunasannya,maka piutang demikian harus dihapus dari pembukuan.sebagai contoh,bagiab penagihan pada PT KERINCI pada tanggal 1 mei 1992 memberiakn persetujaun bahwa piutang pada PT SEMERU sebesar Rp 500,00 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat diteriama pelunasanya.Jurnal untuk penghapusan piutang tersebut adalah sebagai berikut :

Mei  1 Cadangan kerugian piutang ...........................Rp 500,00.
              Piutang dagang.........................................................Rp 500,00.
            (Penghapusan piutang kepada PT SEMERU).

v  Peneriamaan kembali piutang yang telah dihapus
Apabila terjadi penerimaan kembali suatu piutang yang telah di hapus,maka perusahaan harus membuat dua ayat jurnal yaitu (1). Ayat jurnal untuk mencatat balik piutang yang telah dihapus sehingga twrcatat kembali dala pembukuan sebagai piutang..(2) jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari piutang yang telah di hapus. Contoh kerinci pada tanggal 1 (rekening piutang kepada PT semeru yelah dihapus dalam pembukuan PT kerinci),maka jurnal yang harus di buat PT adalah sebagai berikut:
(1)
Juli  1 piutanh dagang......................................Rp  500,00.
            Cadangan kerugian piutang..................................................Rp 500,00.
         (untuk mencatat balik balik piutang kepada PT semeru yang telah di hapus).
                                                (2)
       1 kas............................................................Rp 500,00.
             Piutang dagang.................................................Rp 500,00.
           (untuk mencatat penerimaan kas dari PT SEMERU).
3.      DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM METODE CADANG
Untuk menaksirkan jumlah piutang yang tidak dapat ditagih.manajemen dapat menggunakan dua dasar,yaitu (1).presentase dari jumlah dan (2).presentase dari piutang.kedua dasar tersebut lazim digunakan dalam akutansi.
Ø  Presentase dari penjualan
Dalam dasar peresentase dari penjualan,manajemen menetapkan suatu hubungan presentase antara jumlah penjualan kredit dengan taksiran kerudian yang mingkin diderita karena adanya piutang tak tertagih.
Ø  Presentase dari piutang
Dalam dasar presentase dari jumlah penjualan,mananjement suatu hubungan presentase antara jumlah piutang dengan jumlah kerugian akibat adanya piutang yang tidak tertagih.Untuk menagih hal tersebut manajement biasanya menggunakan suatu daftar yang disebut daftar umur piutang.
Ø  Metode penghapusan langsung
Apabila perusahaan menggunakn metode penghapusan langsung maka jumlah kerugian piutang tidak perlu di taksir dan dalam pembukuan tidak digunakan rekening cadangan kerugian piutang.
4.      WESEL DAN PROMES
Dalam dunia bisnis dikenal jenis piutang yang lain,yaitu pa yang disebut wesel dan promos.Apabila di tinjau dari isinya,wesel dan promo mempunyai perbedaan yang cukup besar.
§  Surat wesel
Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik kepada si wajib bayar untuk memebayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada syarat tersebut atau orang lain yang ditunjuk.
                                                                                   Yogyakarta 1 juni 1992
                                                                                                    Rp 100.000,00.

Sembilan puluh hari sesudah tanggal tersebut di atas ,harap tuan membayar atas penyerahan surat wesel ini kepada bank nusantara cabang yogyakarta atau atas order,uang sejumlah :
              =================seratus ribu rupiah==============

         Kepada yth.
         Tuan bambang
         Jalaan kota baru 15
         Yogyakarta                                                          (tanda tangan)
                                                                                           Sunarto  
1.      Didalam surat wesel harus terdapat tulisan ‘SURAT WESEL”.
2.      Surat wesel adalah perintah tak bersyarat untuk memebayar uang sejumlah tertetnu.
3.      Disebut nama orang yang harus memebayar.
4.      Ditentukan hari jatuh atau hari pembayaranya.
5.      Disebut nama tempat pembayaran.
6.      Disebut nama orang yang ditujuk.
7.      Dicantum tanggal dan tempat penarikan (pembuatan) surat wesel.
8.      Dibubuhi tanda tangan orang yang menarik wesel.
§  Surat promes
Promes adalah surat janji untuk memebayar sejumlah uang pada tanggal tertentu.kitab UUD hukum dagang (KUHD) menetapkan bahwa surat promes harus memeuat hal-hal berikut:
1.      “Order clausule”atau “promesse an order”.
2.      Kesanggupan untuk membayar dengan tiada syarat jumlah yang tercantum didalamnya.
3.      Hari jatuh atau hari pembayaranya.
4.      Tempat pembayaran promes.
5.      Nama pemegang promes atau orang yang ditunjuk.
6.      Tanggal dan tempat pembuatan promes.
7.      Tanda tangan penarik (pembuatan) promes.
5.      PENENTUAN TANGGAL JATUH
1.      Atas penagiahan ,artinya pihak tertarik akan memebayar wesel pada saat tangihan oleh pemegang wesel.
2.      Pada saat tertentu ,artinya tanggal jatuh tertulis eksplisit dalam syrat wesel.Contoh pada tanggal 23 juli 1992 harap membayar................(atau saya berjanji untuk menbayar...........)
3.      Ppada akhir masa trtentu,artinya setelah sekian hari,bulan.atau tahun,wesel harus di bayar contoh: Empat puluh hari sesudah tanggal tersebut di atas................
·         Wesel berbunga dan wesel tidak berbunga
Wesel dapat dibedakan menjadi wesel berbunga dan wesel tidak berbunga.Suatu wesel disebut wesel berbunga apabila dalam wesel disebutkan suatu tingakat bunga tertentu,sedangkang wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu.jika wesel menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu (biasanya dinyatakan dalam persen) maka terakhir harus membayar wesel tersebut pada tanggal jatuhnya sebesar nilai nominal wesel ditambah sejumlah bunga ,yang dihitung atas dasar persentase bunga sebagaimana tertulis dalam surat wesel tersebut.
·         Penghitungan bunga
Dalam praktek berlaku berbagai cara penghitungan bunga.dalam penghitungan diatas  dianggap bahwa jumlah haru yang digunakan dlam setahun adalah 365 hari, Tetapi tidak semua lembaga keuangan mengggunakan 365 hari,banyak di ataranya menggunakan  360 hari.
·         Akutansi untuk piutang wesel
Masalah-masalah pokok ada 3:
1.      Pengakuan piutang wesel.
2.      Penilaian piutang wesel.
3.      Pelimpahan piutnag wesel.
1)      Pengakuan piutang wesel
Suatu piutang wesel mungkin timbul (1) bersama dengan transaksi penjualan,atau (2) Pemberian pinjaman uang atau (3) karena perubahan dari piutang dagang menjadi piutang wesel.
2)      Penilaian piutang wesel.
Seperti halnya piutang dagang,piutang wesel juga harus dilaporkan menurut nilai kas (neto) yang bisa direalisasi.RekeningCadangan untuk piutang weseladalah rekening cadangan kerugiaan piutang.
3)      Pengalihan piutang wesel.
Surat wesel adalah surat berharga yang bisa dipindahtangankan ,artinya wesel bisa dialihkan dari suatu perusahaan atau seorang kepada perusahaan atau orang lain,dan demikian dijual untuk mendapatkan kas.

Sebagai contoh misalkan PT singkarat mempunyai piutang wesel kepada PT maninjau yaang ditarik pada tanggal 20 oktober 1992.nilai nominal wesel Rp 150.000,00.bunga 10%,jangka waktu 90 hari.ini berarti wesel tersebut akan jatuh pada tanggal 18 januari 1993.pada tanggal 9 desember 1992.PT singkarat mediskontokan wesel tersebut kepada bank nirwana dengan diskonto 12%.Tingkat diskonto ini lebih tinggi dari bunga wesel,karena bank ingin memeperoleh pendapatan yang lebih besar.PT singkarat bersedia untuk menerima tarif diskonto yang lebih tinggi ini karena ingin memperoleh kas lebih cepat.Priode diskonto dalam kasus ini adalah 40 hari (22 hari di bulan desember dan 18 hari pada bulan januari).nilai diskonto adalah jumlah pembayaran yang diterima oleh PT singkarat dari bank.penghitungan nilai wesel diskonto adala sebagai berikut.

Nilai nominal wesel.............................................................Rp 150.000,00.
Ditambah:
Bunga (Rp 150.000 x 10% x 90/360)..............................................3.750,00.

Nilai jatuh wesel.................................................................Rp 153.750,00.
Dikurangi:
Diskonto (Rp 153.750,00 x 12% 40/360)........................................2.050,00.
Harga jaul wesel ( nilai wesel didiskonto)..............................RP 151.700,00.



Ø  PIUTANG WESEL DENGAN ANGSURAN
Piutang semacam ini disebut piutang wesel dengan angsuran karena wesel ini memiliki priode untuk mengansur pokok pinjaman dan bunga selama jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.setiap penerimaan angsuran akan terdiri dari (1)  bunga dari pokok pinjaman yang belum dibayar,dan (2) Penguranga pokok pinjaman.
6.      PENYAJIAN PIUTANG DALAM NERACA
Apabila perusahaan memepunyai berbagai jenis piutang,maka dalam neraca piutang harus diklasifikasi menurut jenisnya,atau dalam catatan atas laporan keuangan.wesel jangka pendek ( kurang dari setahun) dicantumkan dalam neraca di bawah investasi sementara pada bagian aktiva lancar.Selain itu piutang wesel juga harus dilaporkan dalam jumlah bruto maupun cadangan kerugian piutangnya.











                                      
                             




Tidak ada komentar:

Posting Komentar